Usefull links

Contact us

My Cart
Rp 0
My Cart
Rp 0
Blog
Mogok Nenen

Mogok Nenen (Bagian 2)

Anda dan si Kecil telah dengan sangat bahagia berhasil menyusui selama beberapa bulan. Anda terlah berhasil melewati beberapa masalah menyusui di minggu-minggu pertama kelahirannya bahkan ketika bayi kecil Anda harus ditinggal di rumah sakit karena sakit kuning, dan Anda harus bolak-balik ke RS untuk membawa ASI perah Anda, Anda juga telah berhasil mengatasi puting yang sakit, dan semuanya terlihat begitu lancar pada akhirnya. Tiba-tiba, si Kecil mulai menolak payudara, mengapa? Apa ada yang salah dengan ASI anda?

“Mogok Nenen” ini memang membuat frustasi baik untuk ibu, bayi, bahkan ayah. Bayi anda akan tidak bahagia dan sulit untuk membuat dia tenang. Anda akan merasa ia menolak anda, membuat Anda depresi. Anda juga akan merasa tidak nyaman secara fisik karena payudara menjadi penuh. Pompa ASI anda di jam-jam yang sama seperti ia masih mau menyusui normal, untuk menjaga produksi ASI anda. Dan selama menolak menyusui itu, berikan ASI dengan cara lain: pakai sendok, gelas kecil, syring, dropper, SNS (Supplemental nursing system), dan tetap hindari botol dot.

Pada artikel pertama, kami sudah membahas bayi menolak menyusu karena bingung puting (http://wishingbaby.com/menolak-menyusui-1-bingung-puting/) . Dalam artikel berikut kita akan membahas hal-hal lain penyebab bayi “mogok nenen” lainnya:

Mastitis. Pasokan ASI Anda dapat menurun karena infeksi payudara, dan kadar sodium mungkin naik, membuat rasa ASI terasa sedikit asin. Ini adalah masalah sementara, segera setelah mastitis sembuh, ASI akan normal kembali. Lihat artikel ini untuk mengatasi Mastitis.

Tumbuh gigi. Beberapa bayi menanggapi rasa ketidaknyamanan akibat tumbuh gigi dengan ingin menyusui lebih sering, sementara yang lain akan menolak untuk menyusui.

Penyakit. Jika bayi Anda sedang menderita hidung tersumbat, sakit pilek, dan infeksi telinga, atau sariawan di mulutnya, menyusui mungkin tidak nyaman baginya. Jika ia memiliki infeksi telinga, berbaring saat menyusui mungkin tidak nyaman. Cobalah menyusui dia dalam posisi tegak untuk menghindari tekanan pada telinga yang terpengaruh. Jika hidungnya tersumbat, tanyakan kepada dokter Anda tentang cara-cara untuk menyembuhkannya (biasanya diberi obat tetes hidung atau ia dapat merekomendasikan obat untuk mengurangi produksi lendir, tapi ingat, selalu tanyakan dokter agar jangan dulu meresepkan antibiotik).  Berikan ASI dengan cara lain dulu seperti pakai sendok, dropper, syringe, SNS dan lainnya, yang penting ia tetap diasupi cairan ASI yang juga mengandung antibodi alami agar cepat sembuh.

Reaksi terhadap stres. Beberapa bayi akan merespon rangsangan negatif dengan menolak menyusui. Stres ini mungkin karena kakaknya yang bersaing perhatian ibu selama menyusui, perubahan lingkungan (seperti perjalanan ke tempat baru atau pindah ke rumah baru), reaksi over ibu saat payudaranya tergigit (misalnya berteriak keras “Sakittt!!!”), stres atau tekanan dalam hidup ibu (perceraian, kematian dalam keluarga, dll)

Perpisahan sementara dari ibu. Kadang-kadang bayi akan menolak untuk melanjutkan menyusui setelah ibu telah meninggalkan dia selama akhir pekan atau lebih.

Suplai ASI rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh interval panjang antara menyusui, terlalu sering menggunakan botol atau dot, atau penyakit pada ibu. Produksi ASI yang rendah mengakibatkan bayi anda tidak betah menyusui lama, dan karena ia tidak menyusui lama, produksi ASI anda tidak meningkat. Oleh karena itu produksi ASI yang rendah harus segera diatasi dengan supplai makanan dan minuman bergizi dari ibu atau dengan bantuan Nursing Time Tea/Nursing Blend untuk meningkatkan kembali produksi ASI.

Perubahan dalam rasa. Menerapkan krim atau salep untuk payudara (selain lanolin khusus diformulasikan untuk ibu menyusui, yang tidak berbau dan berasa), penggunaan produk baru seperti sampo, sabun atau deodoran/parfum, atau konsumsi kafein yang berlebihan menyebabkan bayi tidak familiar dengan tubuh ibu/rasa asi sehingga menolak payudara.

Ketika membujuk bayi untuk kembali menyusui, diperlukan kesabaran dan ketelatenan. Jika Anda atau bayi Anda merasa frustrasi selama proses tersebut, yang terbaik adalah untuk berhenti dan mencoba metode alternatif seperti memberi ASI dengan cara lain (namun bukan dengan botol dot). Coba lagi nanti, karena Anda tidak ingin mendirikan asosiasi negatif, apalagi memaksa menyusui. Banyak bayi yang sangat sensitif, dan Anda ingin bayi Anda mengasosiasikan menyusui dengan perasaan positif.

Bila Anda merupakan wanita bekerja, jangan bawa sisa pekerjaan ke rumah, di rumah adalah waktu untuk keluarga, terutama bila anak anda masih bayi yang membutuhkan 100% perhatian ibu. Dengan tidak adanya beban pekerjaan kantor, pikiran anda akan lebih rileks.

Cobalah menyusui ketika dia mengantuk. Anda mungkin lebih berhasil menyusui jika sedang tertidur atau ketika akan bangun. Bawa dia tidur bersama Anda di malam hari.

Berikan bayi Anda banyak perhatian dan sentuhan kulit-ke-kulit (skin contact), ciumi tangannya dan wajahnya (ia dapat merasakannya :). Gunakan sling atau gendongan bayi atau untuk menjaga dia dekat antara menyusui. Mandilah bersamanya saat ia sudah mulai besar. Coba menyusui tanpa bra dan lepaskan popok bayi saat menyusui (dan selimuti dia bila ruangan dingin) juga bisa menjadi salah satu cara untuk membangun kedekatan.  Kami di Fairhavenhealth sebagai produsen supplement kesuburan telah menemui begitu banyak pasangan yang sulit sekali mendapatkan anak selama bertahun-tahun, dan karena Anda adalah orangtua yang telah memiliki anak yang manis, rawatlah dan limpahi si Kecil dengan kasih sayang Anda atas anugerah Tuhan yang luar biasa ini.

Coba posisi menyusui yang berbeda. Bereksperimenlah dan cari tahu posisi mana yang membuahkan keberhasilan. Beberapa bayi bisa menyusui saat Anda berjalan, ditimang-timang atau saat Anda berbaring, namun bukan pada saat Anda duduk.

Tawarkan payudara lebih sering, jangan tunggu sampai ia sangat lapar. Mungkin Anda berpikir logis “Bila ia lapar, ia akan mencari payudara”, namun hal tersebut tidak seluruhnya benar. Bayi yang sudah terlalu kelaparan malah akan menolak payudara. Bila ia benar-benar kecewa saat Anda menyusuinya, berikan dia sedikit ASI dari sendok atau tetesan (dropper), untuk mengatasi rasa laparnya, lalu cobalah lagi menyusui.

Begitu bayi bertambah besar, ia akan lebih sosial dan gemar memperhatikan sekelilingnya. Sekali ia bisa mulai tertawa, dan anda meresponsnya dengan tertawa juga, ia akan senang dan berusaha kembali merespons Anda, jadi agak kurang konsen dalam menyusui, hal ini karena ia jadi ingin bermain dan melihat ibunya tertawa. Atau saat ada kakaknya atau ayahnya yang mengajak dia bicara, ia akan berusaha meresponsnya. Matanya juga sudah melihat sekeliling ruangan “Oh ada kotak bergambar warna-warni dan bersuara, apa itu, mama bilang itu TV”.  Apa itu ya diatas boks tidurku? Kok bisa muter-muter? ……..“Ahh.. itu sepertinya boneka kelinci baru, aku belum lihat kemarin, warnanya pink!” Matanya yang ingin tahu itu juga memecah konsentrasinya saat menyusui, dan kehilangan minat untuk minum, dan ia ingin segera bermain meskipun masih lapar.

Cobalah untuk meminimalkan gangguan. Susui dia di ruangan yang tenang, remang-remang dan putarkan musik sejenis Nursery Rhymes yang menenangkan anda berdua

Biasanya ibu akan merasa produksi ASI-nya menurun di sore menjelang malam hari, padahal ini puncaknya rasa sibuk dan capek Anda, bersamaan anda harus melayani suami yang baru pulang dari rumah, menyiapkan makan malam atau mengurusi kakak yang harus bikin PR. Saat ini Anda bisa meminta bantuan suami anda bila setelah selesai mandi dan makan, untuk gantian memberikan ASI perah ke si Kecil, sementara anda menenangkan diri dengan mandi air hangat ditemani sabun yang wangi dan menyantap makan malam Anda dengan tenang, ah, nikmatnya!! Setelahnya Anda pasti akan segar kembali.

Apapun penyebab bayi menolak menyusui, Anda pasti akan dapat meyakinkan dia untuk melanjutkan menyusui, tanpa tergoda untuk membeli susu formula. Memang butuh kesabaran dan ketelatenan, tapi Bunda pasti bisa!

 oleh: wishingbaby