Infertilitas bukan hanya masalah bagi wanita, karena sekarang banyak pria yang jumlah spermanya menurun drastis, tidak hanya di Amerika Serikat namun di banyak negara di dunia. Langkah pertama untuk mengetahui tingkat kesuburan pria adalah dengan melakukan analisa sperma. Analisa sperma akan menunjukkan kualitas dan kuantitas sperma, memperbandingkannya dengan nilai rujukan normal dari Standar WHO. Analisa sperma di laboratorium biasanya mencakup pengukuran hal-hal sebagai berikut:
Jumlah Sperma: Jumlah sperma (juga disebut sebagai konsentrasi sperma) diukur dengan pemeriksaan sampel semen di bawah mikroskop. Jika sampel kurang dari 20 juta/ml sperma per ml, berarti jumlah spermanya rendah/sedikit.
Motilitas Sperma: Motilitas sperma adalah kemampuan sperma untuk bergerak.
Hanya sperma yang dapat bergerak maju (progresif) dengan cepat akan dapat membuahi sel telur.
Morfologi Sperma: Sperma harus memiliki kepala oval yang teratur, dengan bagian tengah yang menyambung dan ekor lurus panjang. Sperma abnormal terdistorsi (misalnya, kepala bulat, kepala besar, kepala ganda, atau ekor tidak ada).
Pada hasil akhir pemeriksaan sperma biasanya ada kesimpulan mengenai hasil analis sperma, yang umumnya ditulis dengan istilah sbb:
• Normospermia: Sperma normal.
• Oligospermia: Jumlah sperma kurang dari 20 juta per ml.
• Asthenospermia: Jumlah sperma yang masih hidup dan bergerak secara aktif, dalam waktu 1 jam setelah ejakulasi kurang dari 40%.
• Teratospermia: Jumlah sperma dengan morfologi (bentuk) tidak normal.
• Oligoasthenoteratospermia: Jumlah, Gerak dan Bentuk Sperma kurang baik.
• Azoospermia: Tidak adanya spermatozoa dalam sperma
• Aspermia: Sama sekali tidak terjadi ejakulasi sperma.
Bagaimana Jika Hasilnya Abnormal?
Penelitian yang menarik pada kesuburan pria sedang berlangsung untuk membantu lebih memahami penyebab analisa sperma menunjukkan angka di bawah standar. Studi terbaru telah melihat sperma pada tingkat molekuler dengan berfokus pada proteomik – studi tentang struktur, fungsi, dan interaksi protein sebenarnya di dalam sperma. Studi-studi ini telah menunjukkan bahwa protein tertentu yang ditemukan dalam sperma matang bertanggung jawab untuk pengaturan normal tidaknya fungsi sperma.
Sama seperti sel-sel lain dan komponen sel (seperti lemak dalam membran sel), protein penting ini, yang disebut differentially expressed proteins (DEPs), rentan terhadap efek stres oksidatif yang merusak, dan para peneliti telah berhipotesis bahwa stres oksidatif menyebabkan disfungsi ekspresi protein kunci dalam sperma, yang menyebabkan menurunnya kemampuan mereka untuk mengatur fungsi sperma yang sehat. Suplementasi dengan nutrisi antioksidan tertentu, seperti CoQ10, Vitamin E, Vitamin C, Vitamin B12, Zinc, dan Carnitine* dapat mengarah pada peningkatan kesehatan sperma. Antioksidan ini membantu protein sperma melakukan tugasnya mengatur fungsi sperma yang sehat dengan mencegah stres oksidatif.
Keterangan:
• Vitamin C: Melindungi sperma dari kerusakan karena oksidasi serta mengurangi aglutinasi sperma
(sperma saling menempel)
• Vitamin B6: Penting dalam pembentukan hormon seks pria
• Vitamin B12: Bersama dengan asam folat, B12 diperlukan untuk pembentukan materi genetik. Kadar yang kurang menyebabkan produksi sperma yang abnormal, penurunan jumlah sperma, dan kemampan gerak sperma.
• Vitamin E: Juga merupakan antioksidan. Membantu sperma dalam penetrasi sel telur.
• Zinc: Kekurangan zinc menurunkan kadar testosteron. Suplementasi mikronutrien ini dapat meninkatkan jumlah sperma dan memperbaiki kesuburan.
• L-Carnintine: Asam-asam amino yang diperlukan dalam pembentukan serta fungsi normal sperma.
Suplemen FertilAid apa yang Cocok dengan Hasil Analisa Sperma Saya?
FertilAid for Men utk meningkatkan jumlah sperma, gerak sperma dan memperbaiki bentuk sperma.
Kalau jumlah spermanya sangat sedikit (oligospermia), tambah yg Countboost akan lebih cepat peningkatannya jumlahnya, begitupula bila gerak sperma sangat lemah (asthenospermia), tambah yg Motilityboost akan lebih cepat peningkatan gerak (motilitas/keaktifannya). Bila semuanya kurang (jumlah, gerak, bentuk): OAT/oligoasthenoteratospermia atau tidak ada sperma (Azoospermia), akan lebih bagus bila ambil paket yg men starter pack (fertilaid for men + countboost + motilityboost).