Selama menyusui, kecil kemungkinan bagi seorang ibu untuk hamil kembali karena kadar hormon prolaktin yang tinggi pada ibu menyusui dapat menurunkan kesuburan. Umumnya ibu menyusui eksklusif tidak mendapat haid pada 6 bulan semenjak kelahiran anaknya. Setelah kurun waktu tersebut, ibu bisa mulai mendapat menstruasi lagi, berarti ada kemungkinan ibu dapat hamil kembali. Oleh karenanya disarankan agar begitu mendapatkan haid pertama setelah melahirkan, apabila ibu belum berniat untuk segera hamil kembali, segera pasang KB. KB Spiral paling praktis, atau bila ingin memilih KB selain spiral, ibu dapat menggunakan KB Andalan Laktasi yang tidak akan menurunkan produksi ASI.
Seorang ibu yang sedang memutuskan untuk lanjut atau berhenti menyusui anaknya saat hamil anak berikutnya seringkali memiliki perasaan yang campur aduk dan akan mendapatkan saran yang berbeda-beda dari teman, keluarga, maupun para penasihat kesehatan. Salah satu kekhawatiran utama dalam lanjut menyusui adalah resiko untuk bayi yang sedang berada dalam kandungan. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa menyusui dapat membahayakan janin di kehamilan normal. Apabila seorang ibu sebelumnya pernah melahirkan secara prematur, mengalami tanda-tanda kelahiran yang tidak pada waktunya atau hamil anak kembar, ada resiko yang bisa datang dari hormon yang dilepas oleh tubuh selama menyusui (oxytocin) yang dapat memicu kontraksi maupun kelahiran prematur. Dalam situasi-situasi tersebut, ibu disarankan untuk berhenti menyusui sang Kakak. Penelitian menyatakan bahwa rahim tidaklah sensitif terhadap stimulasi hormon dari oxytocin sampai setidaknya minggu ke -24 kehamilan, sehingga masih aman bagi para ibu untuk menyusui hingga kehamilan mereka mencapai minggu ke-20. Tidak perlu mendadak berhenti menyusui saat sedang hamil.
Ibu yang sedang hendak memutuskan untuk lanjut atau berhenti menyusui punya beberapa faktor yang perlu diperhatikan: sejarah medis ibu, level kenyamanan fisik dan emosional, usia anak yang sedang menyusu, dan kebutuhan anak tersebut. Jika kehamilan berjalan dengan normal, maka keputusan untuk lanjut atau berhenti menyusui adalah keputusan orang tua yang bersifat pribadi dan bukan medis.
Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa menyusui ketika sedang hamil dapat menyebabkan keguguran di awal kehamilan. Keguguran dapat terjadi secara tiba-tiba pada 16-30 persen kehamilan, dan kadang dapat terjadi ketika seorang ibu sedang menyusui, Seorang ibu yang kehilangan janinnya saat menyusui tidak perlu menambahkan perasaan bersalah di atas kesedihan karena keguguran.
Menyusui saat hamil tidak akan membuat janin kekurangan nutrisi penting dan tidak akan membuat ‘kebocoran’ yang berbahaya pada tubuh ibu. Di masa kehamilan, penting untuk makan makanan yang bergizi, menaikkan berat badan secara wajar, dan istirahat yang cukup. Seorang ibu yang tercukupi gizinya tidak akan mengalami masalah menyediakan nutrisi bagi janin dan anaknya. Menyusui dapat memberikan kesempatan bagi seorang ibu hamil untuk beristirahat ketika anaknya sedang menyusui atau tidur siang.
Karena perubahan hormon, kebanyakan ibu akan merasakan rasa sakit pada bagian puting di awal kehamilan. Hal ini dapat menyebabkan kegiatan menyusui menjadi sangat tidak nyaman. Puting yang sakit adalah salah satu alasan untuk berhenti menyusui saat sedang hamil. Rasa sakit pada puting biasanya paling terasa di awal kehamilan. Karena rasa sakit disebabkan oleh hormon, rasa sakit ini tidak bisa diatasi. Beberapa ibu berusaha mengatasi rasa sakit dengan membatasi waktu menyusui anak, misalnya hanya saat tidur siang atau saat akan tidur. Para ibu yang lain mendapati bahwa mengingatkan anak mereka untuk menyusui dengan mulut terbuka lebar (open wide) dapat mengurangi rasa sakit di puting.
Di masa kehamilan, produksi ASI biasanya akan berkurang karena perubahan hormon. Di kehamilan trisemester kedua, ASI akan mulai berubah karena kandungan kolostrum. Kuantitas dan rasa ASI akan berubah drastis pada waktu ini, dan banyak anak yang akan berhenti menyusui ketika ASI berubah. Jika Anda hamil saat sedang menyusui bayi yang berusia kurang dari 6 bulan, Anda harus mengawasi pertumbuhan dan kenaikan berat badannya dan memberinya suplemen tambahan apabila perlu. Anak yang sudah diberi makanan padat mungkin akan menunjukkan peningkatan nafsu makan untuk makanan lain saat suplai ASI berkurang.
Baca Juga : Cara Memperbanyak ASI
Saat seorang ibu memilih untuk menyusui anak secara berbarengan (tandem nursing), banyak di antara mereka yang mendapati bahwa hubungan yang khusus terbentuk di antara kedua anak yang menyusui secara bersamaan. Menyusui bersama dapat mengurangi rasa cemburu antar kakak-adik (siblings rivalry) yang terkadang muncul dengan kedatangan bayi baru. Karena anak yang sudah besar juga mendapatkan nutrisi dari makanan lain selain ASI, bayi yang baru lahir sebaiknya diutamakan agar ia mendapatkan banyak kolostrum. Menyusui balita bersamaan dengan bayi juga dapat membantu meringankan beban payudara yang penuh. Karena anak yang balita akan minum ASI dengan bersemangat daripada adiknya, seorang ibu mungkin akan mendapati bahwa ia terlalu banyak memproduksi ASI. Apabila hal ini terjadi, ada kemungkinan bahwa bayi yang baru lahir dapat tersedak ketika akan menyusui. Pada situasi seperti ini, anak yang lebih tua dapat menyusu terlebih dahulu sebelum adiknya. Dalam waktu singkat, jumlah ASI akan menyesuaikan dengan kebutuhan kedua anak, sama seperti seorang ibu yang menyusui anak kembar. Kedua anak dapat disusui secara bersamaan atau terpisah, tergantung kebutuhan.
Terkadang anak yang sudah berhenti menyusui akan kembali ingin menyusu ketika adik barunya datang. Bila Anda memutuskan untuk menyapihnya, bicarakan dengannya bahwa ia dulu pernah menyusu dan sekarang sudah besar dan bisa makan makanan orang dewasa sudah cukup untuk meyakinkan bahwa ia tak butuh menyusu lagi. Apabila sang kakak (terutama yang masih berusia dibawah dua tahun) tetap ingin menyusu, jangan dilarang, karena penolakan ibu akan mengakibatkan ia merasa cemburu pada adik bayi.
Dengan alasan kesehatan, terutama bila sang kakak kurang berat badan dan imunitas tubuh rendah (sering sakit-sakitan), tandem nursing (menyusui kakak dan adik berbarengan) juga sangat bermanfaat. Bila produksi ASI terasa kurang untuk sang kakak dan adik, ibu bisa menambah suplemen ASI seperti Fenugreek, Nursing Time Tea atau Nursing Blend, sesuai kebutuhan Ibu.
by Anne Smith, IBCLC