Usefull links

Contact us

My Cart
Rp 0
My Cart
Rp 0
Blog
Miom

Miom, Apakah Mengganggu Kesuburan?

 

Mioma Uteri (disingkat menjadi Miom) pada rahim merupakan tumor jinak dari otot rahim (otot tersebut membesar). Miom berbeda dengan kista ovarium (kista merupakan tumor berisi cairan yang berasal dari indung telur). Miom dapat tumbuh pada 20% perempuan usia produktif karena adanya rangsangan esterogen (hormon reproduksi yang dihasilkan oleh ovarium). Setelah menopause pada umumnya mioma mengecil atau menghilang karena tidak lagi mendapat asupan esterogen.

Gejala
Pendarahan Abnormal: Bisa berupa pendarahan hebat atau pendarahan berkepanjangan saat haid
Bagian bawah perut terasa berat dan nyeri
Gangguan pada buang air kecil dan air besar. Otot rahim yang membesar ini menekan organ di wilayah perut lainnya seperti kandung kemih (menyebabkan sering buang air kecil) atau usus besar (menyebabkan sembelit)

Cara Mengetahuinya
Miom dapat diketahui keberadaannya melalui pemeriksaan USG.

Hubungan dengan Kesuburan
Miom bisa menggangu kesuburan, tergantung letaknya, juga tergantung besar-kecilnya. Letak tumbuh Mioma bervariasi, bila ia tumbuh di tuba falopi (saluran indung telur), inilah yang menggangu kesuburan, karena menghambat masuknya sperma, dan yang tumbuh di dinding rahim akan mempersulit implantasi (pelekatan janin yang telah dibuahi ke dinding rahim).
Cara Mengatasinya

Miom yang tidak menyebabkan gangguan dapat dibiarkan saja tanpa terapi. Obat yang dapat membantu mengatasi pertumbuhannya adalah obat hormonal yang bertujuan menghambat produksi hormon esterogen dari ovarium. Obat diberikan selama 3-6 bulan dapat mengecilkan miom sampai 50%. Namun efek samping dari obat hormonal adalah dapat menimbulkan gejalal-gejala yang merupai gejala pra-menopause, seperti rasa panas (hot flashes), gangguan tidur, gangguan menstruasi, vagina kering, perubahan mood dan juga osteoporosis.
Miom yang pertumbuhannya cepat menjadi besar atau mengganggu kesuburan dapat dibuang (diangkat melalui pembedahan laparoskopi). Pembedahan dapat dilakukan dengan hanya membuang miomnya saja (bagi yang berencana masih ingin hamil), ada juga yang membuang rahim secara keseluruhan (histerektomi). Operasi pengangkatan rahim ini hanya dilakukan apabila pasien sudah berencana tidak memiliki anak lagi.

Baca Juga : Cara Memperbanyak ASI

sumber: http://wishingbaby.com