Apakah Anda merasa kelelahan, kembung, depresi, dan tidak memiliki gairah seks? Mungkin Anda sudah mengonsumsi semangkuk besar camilan tengah malam, namun tidak dapat memberi rasa kenyang. Atau, apakah Anda tiba-tiba tumbuh rambut di kumis, dagu, kaki, dan tangan yang berlebihan seperti pertumbuhan rambut laki-laki? Dan, apakah ovulasi dan menstruasi hanyalah sebuah kenangan yang sudah lama terjadi? Jika gejala-gejala ini terjadi pada Anda, Anda bisa jadi terkena Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).
PCOS merupakan gangguan medis yang paling sering terjadi dan telah menyerang 20% wanita usia reproduksi di Amerika Serikat serta diduga menjadi salah satu penyebab infersilitas pada wanita berusia di bawah 35 tahun. Wanita yang mengalami PCOS ini terhambat untuk mendapatkan kehamilan karena hormon yang tidak seimbang dan juga mengalami gejala serius karena regulasi insulin yang mengatur kadar gula darah pada tubuh terganggu. Gejala lainnya yang timbul seperti periode menstruasi yang tidak teratur, tumbuhnya jerawat, obesitas, terjadi maskulinisasi (rambut pada wajah tumbuh secara berlebihan seperti pria), rambut pada kulit kepala menipis, depresi, dan fungsi ovarium menjadi tidak normal (penyakit kista). Wanita yang memiliki kelainan PCOS beresiko menderita berbagai penyakit seperti diabetes tipe 2, kolestrol tinggi, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Penyebab PCOS tampaknya mencakup faktor genetik, dan lingkungan kompleks yang berkolerasi dengan penyakit ini. Namun, cara untuk mengidentifikasi, apa yang menyebabkan kondisi tersebut, bagaimana mendiagnosis dan merawat wanita dengan PCOS, bahkan bagaimana menyebutnya masih dalam perdebatan dalam komunitasi medis.
Konferensi medis di National Institutes of Health yang baru-baru ini diadakan mencoba untuk menemukan solusi untuk keseluruhan sindrom metabolik yang menyebabkan PCOS. Meskipun ovarium pada banyak wanita dengan PCOS memiliki banyak folikel (kantung telur) yang berkembang pada satu waktu (menyebabkan kista) karena miskomunikasi antara ovarium dan otak, PCOS lebih dari sekedar masalah komunikasi hormon yang berhubungan dengan reproduksi. Hal ini merupakan over-respon inflamasi dan oksidatif yang menyebabkan penyakit pada organ-organ yang berbeda. Faktanya, beberapa orang juga telah mengusulkan bahwa PCOS sebenarnya adalah penyakit autoimun.
Penting bagi wanita untuk mengetahui apakah mereka memiliki PCOS sehingga dapat menerima terapi yang tepat sedini mungkin. Mari kita tinjau gejala PCOS yang umum berikut ini:
- Jerawat
- Kenaikan berat badan dan kehilangan berat badan secara (terutama di sekitar perut)
- Rambut tumbuh secara tebal dan gelap pada wajah, dada, perut, dan punggung.
- Penipisan rambut pada kulit kepala
- Periode menstruasi yang tidak teratur bahkan tidak datangnya menstruasi
- Ketidakmampuan untuk merasa kenyang setelah makan
- Depresi
- Masalah kesuburan
Kesulitan dalam memahami merupakan keluhan PCOS yang sangat umum. Sebenarnya, 30% dari semua infertilitas wanita disebabkan oleh PCOS. Paling umum karena wanita tidak berovulasi atau berovulasi yang tidak teratur.
Untuk informasi mengenai cara mengobati kelainan PCOS pada wanita, Anda dapat klik disini.
This original article was written by Joanna Ellington, PhD. Dr. Ellington is an internationally-recognized researcher in the field of andrology and serves as medical advisor to Fairhaven Health. She has had numerous featured blogs on women’s health at BlogHer, as well as other media channels.