Usefull links

Contact us

My Cart
Rp 0
My Cart
Rp 0
Blog
Puting Lecet

Penyebab Puting Lecet dan Cara Mengatasinya

Puting lecet adalah hal terburuk yang dialami ibu menyusui, selain sedikitnya produksi ASI atau bayi sakit. Beberapa ibu mengalaminya hanya dalam waktu singkat, dan segera hal ini dapat diatasi setelah bayi sudah pintar menyusu. Namun apabila berlanjut, perlu dicari penyebab dan solusi mengatasinya. Ibu dengan putting lecet terkadang menunda menyusui atau memerah ASI-nya sehingga akan mempengaruhi produksi ASI. Dibawah ini adalah beberapa saran untuk mengatasi puting lecet tersebut.

Pelekatan yang Baik

Penyebab utama putting lecet adalah posisi pelekatan yang kurang tepat.

“Prinsipnya ibu dan anak harus sama-sama nyaman. Dagu bayi dan payudara ibu menempel. Lalu buat mulut bayi terbuka selebar-lebarnya, bibirnya pun dalam keadaan terbalik (monyong) setelah itu masukkan aerola sebanyak-banyak ke mulut bayi,” papar dr. Edi Setiawan Tehuteru Sp. A(K), MHA, IBCLC.

Dengan memasukkan aerola sebanyak-banyaknya, maka puting terletak di antara langit-langit mulut bayi yang keras dan lunak. Ia pun menyusu dengan menggunakan lidahnya sehingga lecet pada puting bisa dihindari. Kondisi pipi bayi yang menyusu dengan benar yaitu menggembung. Jika pipinya ‘kempot’ berarti posisi ia menyusu tidak tepat hingga bisa menimbulkan risiko puting lecet.

Posisi saat menyusui yaitu telinga, tangan, dan kaki bayi harus berada di satu garis lurus. Sebab jika tak sejajar, misalnya hanya kepala yang menghadap payudara, akan membuat bayi merasa pegal dan tak nyaman saat menelan susu. Selain itu, siku ibu juga jangan terlalu menekan ke kepala bayi karena akan menyebabkan ia susah menelan. Sebaiknya beri ruang antara siku ibu dengan kepala bayi.

Menurut pengalaman dr Edie, banyak juga ibu-ibu yang kesusahan jika ingin menyusui dengan payudara kanannya. Untuk mempermudah, maka terapkan posisi cross cradle, yaitu memegang bayi dengan tangan kiri. Selain itu juga bisa menggunakan posisi football yaitu meletakkan bayi dengan posisi agak di samping tubuh.

“Juga jangan biasakan memegang payudara dengan gaya gunting (menekan payudara dengan telunjuk dan jari tengah) tapi pegang menggunakan ibu jari dan telunjuk seperti sedang memegang payudara,” kata dr Edi.

Berikan ASI lebih sering walaupun sebentar

Umumnya ibu dengan puting lecet enggan menyusui karena merasa kesakitan. Namun tidak menyusui juga tidak benar dan ASI yang berlebih di payudara akan mengakibatkan masalah lain, jadi meskipun sebentar, tetap berikan ASI kepada si Kecil, sehingga tidak memperparah kondisi lecet tersebut. Setiap dua-tiga jam suruh bayi menghisap supaya ada perintah ke otak untuk memproduksi hormon oksitosin dan prolaktin sehingga produksi ASI lancar,” imbuh dr Edi.

Obat Puting Lecet: ASI Anda

Oleskan sedikit ASI sebelum proses menyusui. Aroma ASI di permukaan puting juga akan memicu bayi agar segera menyusui. Setelah proses menyusui, oleskan lagi dan usapkan ke seluruh bagian ptting dan areola. ASI Ibu memiliki kualitas penyembuhan alami! Alternatif lain adalah mengoleskan salep lanonin, tapi pastikan pilih yang medical-grade dan non-toxic.

Jaga tetap kering dan lindungi puting

Kondisi puting yang lembab terus menerus akan memperparah lecet. Jaga senantiasa kering dan ganti breast pad apabila sudah basah. Jangan cuci dengan sabun, kandungan kimia sabun memperparah lecet. Bersihkan saja dengan air hangat. Apabila putting ibu sangat lecet dan sakit, gunakan breast shild plastik dibawah bra untuk meminimalisir gesekan dengan bra. Opsi lain breast shield plastik tidak ada adalah menggunakan cooling gel breast pad. Gel pads tidak hanya membantu pemulihan, juga menyerap bocor agar puting tetap kering.

Bila segala cara tidak berhasil

Bila perlu beberapa hari untuk penyembuhan puting lecet dan terasa tak tahan bila menyusui langsung, bisa gunakan pompa asi selama baberapa hari. Jangan lupa, berikan kepada bayi dengan menggunakan sendok atau cup atau dropper (jangan dot karena bisa menyebabkan bingung puting).  Adapula kasus dimana putting luka disebabkan infeksi jamur (candida), untuk hal ini, konsultasikan dengan dokter agar diberi pengobatan. Tetap semangat dan terus menyusui ya Mom 🙂

 oleh: wishingbaby