Sperma Sehat – Ketika ejakulasi, laki-laki melepaskan rata-rata sekitar setengah sendok teh atau 2,75 ml air mani yang mengandung 180 – 400 juta sel sperma. Jika jumlahnya tidak sampai 20 juta, maka si jantan sudah masuk kategori kurang subur.
Satu sel sperma memiliki ukuran dengan panjang sekitar 40 mikron atau 0,04 mm sambil memuat 23 kromosom. Berenang dengan kecepatan sekitar 75 cm per jam, sel sperma dapat bertahan hidup dalam saluran reproduksi wanita selama 3 hari.
Sperma yang sehat itu seharusnya bersifat hiperaktif. Karakter hiperaktif sangat penting untuk menembus dua hambatan fisik yang melindungi sel telur dari pembuahan.
Hambatan pertama adalah sel-sel kumulus yang membungkus telur. Hambatan kedua adalah membran yang disebut zona pelusida.
Suatu protein yang membentuk zona pelusida mengikat molekul sperma. Mekanisme ini mencegah sperma dan sel telur dari spesies yang berbeda bisa bersatu.
Setelah sperma mencapai zona pelusida, sebagian lapisan akan larut oleh enzim khusus. Tetapi enzim saja tidak cukup kuat membuat sperma dapat benar-benar menembus dan menyatu dengan telur. Sel sperma perlu menjadi hiperaktif untuk dapat menembusnya.
“Jika tidak hiperaktif saat mencapai zona pelusida, sel sperma tidak akan mampu menembusnya. Sel sperma perlu enzim dan menjadi hiperaktif,” kata peneliti, Yuriy Kirichok dari Harvard Medical School seperti dilansir Live Science.
Sperma dikatakan hiperaktif dilihat dari gerakan ekornya. Ekor sperma yang seperti cambuk terbuat dari protein CatSper1 yang memungkinkan dilalui oleh ion kalsium. Ketika ada aliran kalsium tiba-tiba, maka ekor ini seketika mendapatkan tenaga.
Ekor sperma yang disebut flagel ini akan berputar seperti baling-baling perahu untuk mendorong sperma ke depan.
Baca Juga : Cara Memperbanyak ASI
Menggunakan teknik perekaman seluler yang disebut patch-klem, para peneliti menemukan bahwa CatSper1 bertanggung jawab atas masuknya kalsium ke dalam sperma.
Semakin banyak kalsium akan menyebabkan ekor sperma berputar lebih cepat sehingga sperma didorong melewati lapisan sel telur untuk membuahinya.
Jadi, kesuburan tidak tergantung pada rutinitas seksual belaka namun juga dipengaruhi dari faktor kesuburan. Beberapa studi menunjukkan bahwa minum vitamin, salah satunya adalah FertilAid Men, Women dan FertileCM, dapat menyuburkan pasangan suami-istri agar tubuh mendapatkan asupan yang dibutuhkan tubuh untuk siap bereproduksi.
Berikut kandungan vitamin-vitamin yang membuat ‘subur’ Anda maupun pasangan:
Zinc: Vitamin ini merupakan sebagai penambah suplemen. Laki-laki maupun perempuan dapat mengkonsumsinya. Zinc sebagai obat untuk mencegah kromosom yang membuat ketidaksuburan. Zinc dapat meningkatkan hormon dalam tubuh kita. Jumlah yang baik dikonsumsi setiap harinya adalah 15 mg per hari, dengan dosis yang seimbang dapat meningkatkan pembuahan.
Vitamin E: Antioksidan sangat berperan penting dalam organisme tubuh. Selain bermanfaat sebagai penambah kesuburan, vitamin E juga untuk memudahkan terjadinya pembuahan.
Selenium: Selain vitamin E, selenium juga mengandung antioksidan yang mengatasi masalah ketidaksuburan. Minum vitamin ini secara teratur dapat meminimalisir keguguran.
Vitamin C: Vitamin ini berfungsi untuk penguatan sistem kekebalan tubuh terhadap tulang dan otot. Vitamin C juga mempengaruhui kualitas pembuahan. Selain itu asap rokok serta polusi dapat dinetralisir dengan mengkonsumsi vitamin C. Para ahli juga mengungkapkan bahwa vitamin C dapat mencegah aglutinasi sperma yang menyebabkan masalah ketidaksubran.
Kalsium: Kalsium dapat mengaktifkan sperma serta menguatkan kondisi telur. Selama kehamilan mengkonsumsi kalsium dapat menjaga kondisi janin semakin kuat dan sehat.
Vitamin A: Kekurangan vitamin A dapat menurunkan kadar cairan serviks yang dapat terjadinya kanker serviks. Serta dapat mempercepat perjalanan sperma ke telur.
oleh: wishingbaby